Skip to main content

Modifikasi IC STR-S570x / STR-S670x dengan Transistor Biasa


Group

Modifikasi IC STR-S570x / STR-S670x dengan Transistor Biasa

Saat ini, hampir seluruh perangkat elektronik menggunkan regulator switching / SMPS (Switching Mode Power Supply) untuk supply dayanya, penggunaan regulator switching memiliki tingkat efisiensi yang lebih tinggi dibandaing regulator linier, regulator linier memiliki tingkat efisiensi maksimum 50%, sedangkan regulator switching memiliki tingkat efisiensi 85% hingga 95%.
Selain efisiensi, keuntungan lain menggunakan regulator switching adalah faktor fleksibilitas dan kesetabilan yang tinggi, bahkan beberapa output tegangan dengan polaritas yang berbeda dan keluaran tegangan yang lebih lebih tinggi daripada masukannya dapat dihasilkan dari satu sumber tegangan saja, dan yang tak kalah mencengangkan adalah dengan ukuran yang hanya seperempat regulator linier bisa dihasilkan besar arus yang sama.
Sebuah switching regulator biasanya terdiri atas sebuah PWM control dan sebuah transistor yang difungsikan sebagai switch. PWM (Pulse Width Modulation) mengontrol berapa lama switch dalam keadaan memutus atau menyambung dimana switch ini dihubungkan dengan sebuah trafo atau induktor, perbandingan waktu sambung (TOn) dan waktu putus (TOff) switch dalam satu periode siklus menjadi penentu besarnya tegangan keluaran dan bukan tergantung pada tegangan masukannya (Vin), itu sebabnya mengapa televisi Anda tetap menyala normal meskipun tegangan PLN turun hingga 85 Volt saja. PWM biasanya bekerja pada frekuensi antara 50 Khz hingga 100 Khz dengan bentuk gelombang yang hampir persegi, dimana frekwensi dengan bentuk gelombang tersebut akan menimbulkan frekuensi harmonisa jika kurang bagus dalam peredaman, ini menjelaskan mengapa televisi cina akan tertutup gambar berkelok-kelok seperti gangguan sinyal RF jika pada tegangan 180 Volt yang mensupply RGB amplifier capasitornya kering, karena sebenarnya sinyal yang mengganggu tersebut adalah "sinyal" frekuensi dari PWM yang tidak lagi diredam oleh capasitor 10uF atau 22uF / 250 Volt, karena fungsi utama capasitor pada keluaran regulator swiching adalah sebagai filter.
Secara sederhana rangkaian dari sebuah switching regulator adalah seperti ditunjukkan gambar dibawah ini :

Tetapi disini tidak akan dibahas lebih jauh bagaimana sebuah regulator swtching berkerja atau apa saja jenis dari regulator swiching. sebuah e-book yang bagus dapat menjadi bahan bacaan Anda untuk dapat mempelajari lebih jauh mengenai regulator switching. E-book ini dapat anda download dari menu download lain-lain.
IC Switching Regulator Dengan Jalur Transistor Terpisah
Sanken™ memproduksi beberapa seri regulator switching, tetapi yang menjadi perhatian disini adalah seri dengan jalur transistor yang benar-benar terpisah dengan PWM control-nya meskipun berada dalam satu keping (chip), ini memberikan keuntungan jika kerusakan hanya terjadi pada transistor switching nya saja, maka kita dapat mengganti transistor switching internalnya dengan transistor eksternal tanpa harus mengganti secara keseluruhan dengan sebuah IC baru, dengan cara tersebut kita dapat menekan biaya reparasi yang seharusya tinggi. Karena dengan hanya menambahkan sebuah transistor regulator biasa tentu biayanya jauh lebih murah dari pada harus mengganti secara keseluruhan dengan sebuah IC baru. Selain itu kita juga dapat memilih transistor dengan parameter yang lebih tinggi sehingga menjadi lebih awet.
Tabel dibawah ini menunjukkan tipe-tipe IC switching regulator dengan transistor internal jalur terpisah berikut data Tegangan masukan (Vin) arus output (Ic) dan Daya-nya.
Tipe
V in (Volt)
Ic
Daya (W)
STR-S5703
110 - 120
6
140
STR-S5707
85 - 265
6
90
STR-S5708
85 - 265
7.5
120
STR-S6703
110 - 120
6
140
STR-S6704
110 - 120
5
100
STR-S6707
85 - 265
6
90
STR-S6708
85 - 265
7.5
120
STR-S6709
85 - 265
10
160
Mengganti Transistor Internal Dengan Transistor Eksternal
Lihat blok diagram dari IC switching regulator ini, bisa kita lihat bahwa kaki-kaki internal transistor switching-nya benar-benar terpisah jalurnya dari rangkaian lainnya meskipun berada dalam satu chip, kecuali pada kaki emitor (common) yang masih terhubung dengan rangkaian lainnya, tetapi ini tidak menjadi masalah karena kaki emitor nantinya terhubung dengan massa (ground) yang sekaligus menjadi jalur massa bagi rangkain internal (dalam hal ini rangkaian PWM control). Sehingga meskipun transistor switching-nya rusak dalam kondisi hubung singkat ketiga kakinya (EBC-nya) bukan menjadi masalah yang berarti.
Meskipun sebagian besar kasus yang kami temui bahwa kerusakan IC switching regulator tipe ini hanya terjadi pada transistor switching nya saja, namun sebaiknya Anda melakukan pengecekan terlebih dahulu apakah memang hanya transistor switching-nya saja yang rusak, karena kemungkinan rangkaian PWM nya juga mengalami kerusakan bisa saja terjadi. Secara sederhana untuk mengetahui bahwa rangkain kontrol PWM nya dalam kondisi normal adalah dengan cara melihat komponen eksternal pendukung rangkaian PWM nya apakah semuanya dalam kondisi normal, tidak ada yang terbakar, putus (open) ataupun hubung singkat (short), jika semuanya normal, hampir bisa dipastikan bahwa rangkaian PWM nya dalam kondisi normal, namun jika ditemui rangkaian eksternal pendukung rangkaian PWM nya ada yang tidak normal, misalnya ditemui dioda nya short, resistornya terbakar atau transistornyashort maka upaya penggantian transistor switching internal dengan transistor switching eksternal tidak bisa dilakukan, satu-satunya jalan jika menemui situasi seperti ini adalah mengganti secara keseluruhan dengan sebuah IC Switching Regulator baru. Cara kedua yaitu dengan cara melihat adanya denyut tegangan pada keluaran PWM nya ada atau tidak,  caranya lepas hubungan pin nomor 1 dan 3 STR pada PCB, atau bisa langsung dipotong saja pin nomor 1 dan 3 pada STR tersebut, kemudian tes keluan PWM nya ( STR-57xx pada pin nomor 8, sedangkan STR-S67xx pada pin nomor 5) jika ada denyut tegangan berarti rangkaian PWM nya masih normal.
Jika sudah dapat dipastikan bahwa rangkaian PWM nya dalam kondisi normal, maka kita dapat melakukan penggantian transistor internal dengan transistor eksternal, cara penyambungan nya adalah sebagai berikut, Potong Pin nomor 1 dan 3 pada STR-S570X atau STR-S670X yang terhubung ke PCB, sedangkan pin lainnya biarkan saja, lalu ambil sebuah Transistor yang biasa digunakan untuk transistor switching regulator / SMPS dengan parameter Voltase, Arus dan Daya yang sama atau lebih tinggi dari parameter transistor switching internal STR-S570X atau STR-S670X, penggunaan transistor dengan parameter Voltase, Arus dan Daya yang lebih tinggi memungkinkan umur transistor menjadi lebih panjang. Kemudian hubungkan kaki Basis (Base ) transistor ke jalur PCB yang semula terhubung ke Pin nomor 3 IC, kaki Emitor (Common) ke Pin nomor 2 IC, dan kaki Kolektor (Collector) ke PCB yang semula terhubung ke Pin nomor 1 IC. Pasang pendingin pada transistor secukupnya dan pastikan Resistor fuse yang terhubung pada Pin nomor 2 IC tidak dalam keadaan putus (open), resistor ini biasanya bernilai antara 0.2 - 0.33 Ω / 1 - 2 Watt.
Coba Switching regulator dengan memberi tegangan listrik dan ukur semua tegangan keluarannya, jika semua tegangan dalam kondisi normal sesuai dengan tegangan referensi, maka pekerjaan modifikasi telah selesai.

copy from  beteve.com

Comments

  1. Transistor regulator yang kuat untuk modifikasi ini, type yang mana??

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

TEGANGAN B+ TV POLYTRON DROP

kemarin sy dapat garapan service tv polytron,kerusakanya pada saat tv di hidupkan led indikator nyala trs mati sbgymna layakny tv normal untuk merk polytron tntunya jika memang tv ini normal begitu tv di nyalakan dan led indikator nyala trs mati trs tv hidup,namun yg trjadi di tv ini tv ttep gk mo nyala sy cek semua tegangan di B+ cm ada 94V pdhal harusny ada 115V hhhmm kmna nih sisa ny? sy perhatikan dulu pda saat tv stnd by dan pda saat tv di nyalakan disini ada perbedaan pda saat tv stnd by dibagyn regulator da bunyi ngrik tp sgat kcil skli bunyi itu namun pda saat tv di nyalakan bunyi ngerik itu hilang,kebingungan jg dgn kdaan tv rusakny begini.elko2 yg bertegangan tinggi pun sudah sy gnti nmun hasilny nihil. o ya di VCC ic program tegangan normal berarti ini tv bukan protek cm gk bs hidup krna kurangny tegangan B+ ny. tanpa pikir panjang elko2 pun sy reboisasi tp hsilnya jg sma ttp nihil hhmmmmmmmm mna lg yg mesti sy gnti? pikir lg smbil ngliatin mesin tv yg bkin pusing ini enta

PERSAMAAN IC

IX0002= TA7063  IX0003= LM339= CA339= 834  IX0004CE= TA7074= UPC1355= 749  IX0005CE= TA7208P= 1476  IX0005PA= DM7476= M53276= 7476  IX0007= TA7169  IX0009= SN7410= 7410  IX0010= SN74193= 74193  IX0011= SN7420N= 7420  IX0012= SN7404N= 7404  IX0013= SN7416= IPC556= 7416  IX0015= VPC1031N-UPC  IX0017= CA3065= LA1365= 712  IX0020CE= TA7070= LA1364= 1004  IX0021CE= 1080  IX0022CE= 1051  IX0023CE= AN260= SK3495= 1079  IX0024CE= TA7102P= 1105  IX0025CE= UPC562= SK3475= 1050  IX0031= TA7141  IX0032CE= UPC29C= SK7767= 1089  IX0034= TA7170  IX0035= TA7069= 1101  IX0037CE= UPC574= 615A  IX0038= HA1184  IX0042CE= TA7069  IX0043CE= LA1365= HA1124= 712  IX0047CE= HA11112= 1189  IX0048= HA11113  IX0053= UPC1009  IX0054CE= UPC575= SK3473= 1140  IX0065CE= HA11235= SK9249= 1550  IX0069CE= CD4001B= MC14001B= 4001B  IX0072CE= CD4011B= 4011B  IX0080CE= 4071B  IX0087TA= LB1405S= 1515  IX0091CE= TA7611= IX0092CE= 1413  IX0092CE= TA7611= TDA2540= 1413  IX0094CE= TA7609